Tajam News

Ini Jawaban Direktur PDAM Rembang Untuk Pengembang dan Warga Perumahan Graha Kartini

REMBANG ,mediatajam.com– Belum terealisasinya permohonan pemasangan pipa untuk memasok air bersih yang telah lama diajukan oleh pengembang Perumahan Graha Kartini Desa Kabongan Kidul Kecamatan Rembang karena kondisi debet air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) belum memungkinkan untuk menambah pelanggan baru dalam jumlah banyak.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Rembang, Muhammad Affan saat di konfirmasi wartawan , Ia membenarkan jika permohonan dari pengembang Graha Kartini itu sudah pernah diajukan pada tahun 2013 dan tahun 2015 lalu.

“Ya memang dulu pernah diajukan kala itu direkturnya masih pak Guswakhid, kemudian tahun 2019 diajukan lagi, “ bebernya. Senin (17/6/202)

Lebih lanjut Affan menjelaskan tak kunjung disetujuinya permohonan itu Karena, jaringan perpipaan dan kondisi debet air belum memungkinkan untuk menambah pelanggan baru, dalam jumlah banyak di kawasan perumahan. Maka pihaknya menawarkan solusi, bagaimana kalau truk tangki PDAM memasok air ke tandon Perumahan Graha Kartini, kemudian dialirkan ke rumah warga.

Syaratnya, tandon milik pengembang harus dihibahkan kepada PDAM. Kemudian pengembang perumahan menanggung biaya pemasangan jaringan pipa distribusi dan warga dikenakan biaya sambungan baru. Mengingat, saat petugas PDAM mengecek pipa maupun meteran yang dipasang pengembang perumahan, tidak sesuai standar PDAM.

Syarat dan ketentuan semacam itu, bukan PDAM mengarang sendiri, tapi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 122 tahun 2015, yang mengamanatkan jaringan distribusi air harus aman dari sisi kesehatan, sisi kualitas dan keberlangsungan (kontinyuitas).

“Jadi kami harus pasang pipa lebih besar biar nyampai ke rumah paling ujung, hitung-hitungan kami habis Rp 186 Jutaan lebih sedikit. Kalau biaya sambungan baru rumah warga di perumahan Graha Kartini Rp 2.341.000, ganti baru semua soalnya. Biaya tersebut bisa diangsur, “ terang Affan.

Affan mengakui jika dihitung untung rugi, sebenarnya memasok air melalui truk tangki, antara tarif air dengan biaya operasional tidak sebanding. Tapi PDAM mempunyai fungsi sosial, sehingga menawarkan solusi tersebut kepada pengembang maupun warga perumahan Graha Kartini.

“Untuk tarif nanti akan kami bicarakan dengan calon pelanggan. Yang jelas jangan sampai memberatkan warga dan tidak terlalu membebani PDAM. Kalau sudah ada kesepakatan antara pemohon dengan PDAM, insyaallah akan kami tindaklanjuti, “ tandasnya.

Sistem droping air ke tandon oleh truk tangki PDAM, sebelumnya sudah diberlakukan di Perumahan Palm View Desa Kabongan Kidul, tak jauh dari Perumahan Graha Kartini.

“Waktu itu proses di Palm View cepet, karena pihak pengembang perumahan langsung sepakat dengan syarat dan ketentuan yang ada di PDAM, “ terangnya

Sebelumnya seperti diberitakan lantaran telah bertahun tahun lamanya menunggu pemasangan pipa jaringan pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Rembang tak kunjung terpasang
Warga Perumahan Graha Kartini Rembang desa Kabongan Lor Kecamatan Rembang menggelar aksi demo memasang banner berisi tulisan keluhan mahalnya harga air di depan gerbang pintu masuk perumahan

Aksi demo pemasangan banner berisi tulisan mahalmya biaya pembelian air bersih , yang ditujukan kepada Bupati dan DPRD Rembang itu dilakukan sebagai bentuk luapan kekecewaan warga terhadap pimpinan Developer Perumahan
Graha Kartini dan PDAM.(san)