REMBANG,mediatajam.com – Jajaran Kepolisian Resor Rembang bersama tokoh agama (Toga) menggelar penandatanganan kesepakatan menolak berita bohong alias Hoax dan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).
Acara yang digelar di aula Polres pada Jumat (6/3/2020) siang itu turut dihadiri pula PCNU Rembang, PCNU Lasem dan PD Muhammadiyah Rembang.
Tak hanya itu, acara yang dinilai sangat penting untuk menciptakan kondisi yang aman damai itupun dihadiri beberapa undangan lainnya.
Antara lain Dandim 0720/Rembang, yang diwakili oleh Mayor Caj Yoyok Sunaryo SIP, Jasim dari MUI, Kesbangpol GP Ansor, Banser, Kokam dan Pemuda Muhammadiyah serta 50 orang undangan lainnya.
Kapolres Rembang AKBP Dolly A. Primanto menjabarkan jika intinya kegiatan ini adalah untuk bersilaturahmi dan mengajak seluruh masyarakat baik dari FKUB, NU dan Muhammadiyah untuk bersama sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Rembang.
“Melihat situasi yang berkembang, khususnya di Yogyakarta, jangan sampai kejadian tersebut terjadi wilayah Rembang. Kita berharap semua menjadi Rahmatan Lil Al-Amin, di mana memang ada perbedaan namun bagaimana perbedaan tersebut harus dikemas dengan keindahan, jangan sampai menjadikan permasalahan. Namun harus sebagai pemersatu bagi kita,”ucap Dolly.
Di satu sisi ia juga mengajak untuk saling menjaga persatuan dan kesatuan dengan dengan terus melakukan bersilaturahmi dan komunikasi.
“Polres Rembang merupakan kantor masyarakat juga, jadi bagi bapak ibu sekalian jangan sungkan, berikan masukan dan saran kepada kita sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat,”ujarnya.
Dandim 0720/Rembang, yang diwakili oleh Mayor Caj Yoyok Sunaryo SIP mengutarakan ada tidaknya hoax, sama seperti adanya api dan asap. Namun untuk mengetahui suatu berita itu hoax atau tidak harus melakukan cek dan ricek atas berita tersebut.
“Jangan kita langsung menyebar kan tanpa mengetahui sumber yang dapat dipercaya. Kami berharap bapak ibu, yang hadir disini menjadi contoh kepada masyarakat dalam kehidupan sehari hari,”harapnya.
Ahmad Sunarto selaku Ketua PCNU Rembang mengatakan di Rembang untuk silaturahmi antara NU dan Muhammadiyah sampai dengan saat ini sudah terjalin dengan baik.
“Selama ini kalau kita ada masalah selalu berembuk dan curhat, sehingga dapat meminimalisir adanya persamasalahan yang dapat berkembang. Kita harus menahan diri terkait dengan isu – isu yang berkembang di masyarakat, jangan sampai kita malah sebaliknya memperkeruh suasana,”imbaunya.
M. Anshori Ketua PD Muhammadiyah Rembang mengucapkan bahwa selama ini PD Muhammadiyah dan PCNU Rembang selalu koordinasi dan bersilaturahmi.
“Sehingga apabila ada suatu permasalahan dapat terselesaikan dengan cepat,”katanya.
Kepala Kesbangpol Rembang Harijono mengatakan salah satunya kegiatan ini untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Dengan melakukan deteksi dan cegah dini, sehingga sekecil apapun permalahan dapat diketahui dan diselesaikan,”paparnya.
Jasim perwakilan dari MUI mengatakan isu yang telah berkembang antara NU dan Muhammadiyah yang di Yogyakarta tidak terjadi di Rembang , dan hendaknya kalau ada permasalahan harus bertabayun terlebih dahulu.
“MUI merupakan kepengurusan/organisasi namun tidak memiliki anak buah, maka fungsinya adalah mendampingi pemerintah untuk menjalankan jalannya pemerintahan. Perkembangan jaman tidak terlepas juga dengan berkembangnya beberapa paham, di antaranya juga paham radikal, tugas kita untuk menangkal paham tersebut jangan sampai lebih berkembang dan kalau bisa kita hilangkan,”bebernya.
“Mari kita berkomitmen bersama untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, utamanya menjelang pilkada kab Rembang tahun 2020,”ajak dia.
Sementara itu, kegiatan pernyataan sikap dan penandatanganan komitmen bersama tokoh PCNU Rembang, PCNU Lasem, dan tokoh PD Muhammadiyah Rembang disaksikan oleh Kapolres Rembang, Dandim 0720 Rembang, ketua MUI, dan Kepala Kesbangpol Rembang (san)