REMBANG,mediatajam.com – Gajinya minim, Tarmuji, penjaga gapura perbatasan wilayah Jawa Tengah-Jawa Timur di Desa Temperak Kecamatan Sarang, Rembang seringkali merogoh kocek pribadi demi menjaga amanah yang diembannya.
Tak kurang dari dua tahun, pria berusia lanjut ini membersihkan, sekaligus penjaga tugu gapura perbatasan naungan pemprov Jawa Tengah itu. Siang dan malam ia dituntut untuk selalu siaga atas apapun yang terjadi di lokasi.
Tarmuji mengaku dirinya mendapatkan upah dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah senilai Rp 1,2 juta per bulan. Namun, upah yang diterimanya itu tidak sepenuhnya sebagai imbalan atas kerjanya menjaga gapura.
“Saya tiap bulan bayaran, jumlahnya Rp 1,2 juta. Ya mau gimana lagi harus dicukup-cukupin buat kebutuhan sehari-hari. Itu tapi saya setiap bulan juga harus keluar uang lagi dari dompet pribadi untuk beli obat tanaman (pupuk) dan perawatan alat-alat kebersihan. Jadi segitu masih belum bersih,” kata Tarmuji, Selasa (26/3).
Selain harus keluar biaya untuk membeli obat pembasmi rumput di area perbatasan, ia juga harus keluar biaya pribadi untuk berkirim surat dengan pihak Pemerintah Provinsi tiap bulannya. Surat tersebut adalah rekap laporan dirinya soal kinerjanya.
“Setiap bulan saya harus kirim surat ke provinsi buat laporan. Lha kirim-kirim itu kan juga keluar biaya lagi. Sebenarnya sih tidak masalah, tapi keluarnya kan juga bukan itu saja,” bebernya.
Dia pun kerapkali menemui aksi vandalisme dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Keadaan itu membuatnya harus selalu siaga mengawasi setiap pengunjung yang datang. “Berkali-kali saya menegur pengunjung utamanya anak-anak yang corat-coret dan suka berbuat tidak benar disini,” lanjutnya.
Tarmuji bertugas sendirian menjaga sekaligus merawat kebersihan dua unit gapura kanan dan kiri, serta tower yang terdapat sebanyak 16 unit lampu. Jika ada kerusakan salah satu diantaranya, ia yang melapor kepada pihak pengelola dari provinsi.
“Tapi sayangnya, kalau saya laporan pasti responnya lamban. Entah mengapa. Padahal ya ini berbatasan langsung sama wilayah provinsi lain, kok terkesan lamban gitu. Ini ada tower lampu dinamonya rusak, sudah 2 minggu ini tidak segera diperbaiki. Coba lihat sebelah timur sana, beda kan,” ucapnya sembari menunjuk gapura perbatasan milik Jawa Timur yang jaraknya hanya sekitar 50 meter.(san)