Tajam News

Lama Menanti Pembangunan ,
Warga Deles Sendangcoyo Lasem Patungan Perbaiki Jalan Rusak

Rembang ,mediatajam.com – Puluhan warga dukuh deles Desa Sendangcoyo Kecamatan Lasem secara bergotong royong saling bahu-membahu memperbaiki jalan poros penghubung antar desa Sendangcoyo – Selopuro Kecamatan Lasem yang
rusak secara swadaya.

Hampir semua warga baik laki – laki maupun perempun turun di lokasi ikut membantu perbaikan jalan yang rusak . Mereka ada yang berbagi tugas menjadi operator mesin molen untuk mengaduk cairan cor, ada yang menyediakan makanan dan minuman untuk para warga yang melakukan kerja bakti.
Ada yang membawa peralatan serta pakaian seadanya.
Mulai dari cangkul, troli, hingga ekrak untuk menggotong material.

Sementara itu, ibu-ibu yang ikut membantu pun tak luput terlihat mengayunkan cangkulnya untuk mengumpulkan batu kris maupun pasir untuk diaduk menjadi cor.

Jalan sepanjang 1.5 km lebar 2.7 meter itu dinilai menjadi tumpuan utama arus lalu lintas warga.
Baik itu untuk menuju ke wilayah kota (sekolah, kerja, dan lain sebagainya, red) maupun menuju persawahan (mengangkut hasil kebun, sawah dan lainnya, red). Sehingga roda perputaran ekonomi pun tergantung baik buruknya jalan tersebut.

Saat dikonfirmasi mediatajam.com Lasman Kepala dusun Deles Sendang Coyo Lasem menjelaskan jalan yang diperbaiki warga dengan sistem iuran dan kerja bakti itu yakni Jalan penghubung antar desa Selopuro – Sendang Coyo Lasem.

“Ini merupakan urunan warga sebesar Rp. 150 ribu.
Selain itu ada juga dari donatur masyarakat Deles yang sedang merantau dan mempunyai inisiatif sendiri,”akunya.

Gotong royong terpaksa dilakukan oleh kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak ini karena mereka sudah merasa jenuh dan bosan menunggu program pembangunan.

“Ini belum selesai. Misalkan ada dananya dari Selopuro sampe Deles (kita selesaikan, red),”bebernya.

Menurut informasi yang didapat, hingga saat ini, dana iuran warga dan donatur dari warga yang merantau baru terkumpul sebesar Rp. 24-an juta.

“Ini saja baru Rp. 24-an juta dari masyarakat sendiri dan donatur. Untuk pembangunannya, diperkiraan lebar 270 cm panjang 150 meter. (Uang sejumlah itu, Rp. 24 juta red) Jane 50 meter ndak bisa, ini masyarakat yang merantau juga ikut iuran,”ucapnya.

Dari pengalaman itu, Lasman pun berharap masyarakat pedesaan dapat selalu diperhatikan nasibnya oleh kalangan yang ada di atas. Sehingga akses jalan mulus bisa dinikmati warga secara keseluruhan.

“Tentu harapannya kepengin ndang didandani bosen ngenteni kok. Pokonya ada dana masuk kita kerjakan terus pak,”pungkasnya. (HMY)