Tajam News

Pastikan Penyebab , Dirlantas Polda Jateng dan Tim TAA Korlantas Polri Datangi TKP Laka Maut

REMBANG – Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Subandriya bersama tim Traffic Accident Analysis (TAA) dari Korlantas Mabes Polri dan Polda Jateng turun kelokasi kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Pantura turut tanah Desa Punjulharjo Kecamatan Rembang Selasa (10/3/2020)

Kedatangan Dirlantas Polda Jateng berama tim TAA itu untuk melakukan pengecekan langsung Tempat Kejadian Perkara (TKP) pasca terjadinya kecelakaan lau lintas yang menewaskan 6 orang.

Begitu sampai dilokasi tim TAA dari Mabes Polri dan Polda Jateng langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengungkap kepastian penyebab terjadinya kecelakaan maut tersebut.
Tampak di lokasi kecelakaan Kapolres Rembang AKBP Dolly A Primanto dan Kasat Lantas AKP Sri Martini

Dirlantas Polda Jateng, Kombes Subandriya mengatakan bahwa
berdasar analisa sementara, faktor manusia jelas menjadi penyebab utama.

“Tapi saya tidak bisa mengatakan begitu, harus dibuktikan. Nah ini salah satu alatnya namanya TAA Traffic Accident Analysis, ini akan membuktikan secara riil dan bisa dipertanggungjawabkan tentang keberadaan si pelanggar baik sebelum kecelakaan maupun saat kecelakaan. Dan dengan ini pula kecepatan laju kendaraan bisa diukur,” terang Subandriya.

Yang jelas, imbuh Subandriya, dari segi korban yang banyak, Terios memang overload.

“Terios itu kapasitas muatannya berapa? Enam kan, tapi ini ada 9 ,Dari sisi penumpang sudah kelebihan. Kecepatannya juga. Dengan TAA akan dibuktikan secara gamblang di mana posisi kesalahan,” imbuhnya.

Subandriya menegaskan, kecelakaan di jalan raya tidak sertamerta tugas polisi saja.

“Sekarang sudah profesional. Polisi tidak pokoke. Sekarang menggunakan alat canggih. Sore ini kami sengaja mendatangkan tim TAA Mabes Polri untuk membackup Polda Jateng karena ini kasus menonjol. Disamping pemberkasan tabrak tubruk, kita gali lagi. Truknya overdimensi nggak, muatannya overload nggak. Kita akan cek. Akan saya gali lagi. Jadi ada dua permaslahan yang kita tindak lanjuti menyangkut tabrak tubruk dan Odol (overdimension overload),” imbuhnha

Subandriya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tertib berlalulintas.

“Manakala kita sudah nginjak di jalan raya wajib hukumnya untuk tertib. Kalau di jalan nggak mau tertib artinya sudah konyol. Lengah sedikit pasti bablas,” tegasnya.

Dikatakannya, untuk menghilangkan kelengahan, perlu konsentrasi. Proses perbaikan sumberdaya manusia dimulai dari pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM).

“Makanya mulai Senin kemarin, setiap pemohon SIM harus menjalani tes psikologi. Jadi selain sehat jasmani dan rohani, pemohon SIM wajib lolos tes psikologi,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya pada Minggu sore (8 Maret 2020) telah terjadi kecelakaan maut yang melibatkan tiga kendaraan minibus Terios H 8416 RE, truk Nissan tandum B 6199 UZ, dan truk Nissan tronton W 8764 U di jalan Pantura Punjulharjo Rembang
Akibat kecelakaan itu 6 orang meninggal dunia .(san)