Jakarta, mediatajam.com – Agus Rahardjo selaku Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan bahwa ditemukan beberapa kasus pemilihan rektor di perguruan tinggi negeri (PTN) yang dianggap kurang transparan. Dugaan suap menjadi beberapa kali dilaporkan mewarnai pemilihan Rektor PTN, supaya salah satu calon terpilih.
Menanggapi anggapan tersebut, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, kemudian menanggapi hal tersebut. Ia pun siap bertemu dan berkonsultasi dengan KPK guna membahas mekanisme pemilihan rektor tersebut.
“Dalam sebuah media yang besar saya tidak tahu, katanya pemilihan rektor tidak transparan. Saya ingin minta penjelasan ke ketua KPK mana yang dianggap tidak transparan. Saya ingin konsultasi,” jelasnya, belum lama ini.
Menristekdikti mengungkapkan bahwa dilakukan konsultasi untuk menanyakan dan memastikan langkah apa yang sebaiknya ditempuh agar ke depannya nanti pemilihan sampai dengan pengangkatan rektor bisa berjalan baik dan transparan. Bahkan, Mantan Rektor Terpilih Universitas Dipenogoro (Undip) itu tak ragu menggandeng KPK ketika me-review calon rektor.
Nasir mengakui selama ini terdapat beberapa protes, khususnya dilakukan oleh calon rektor yang kalah. Menurut dia, masalah kerap terjadi di tahap penjaringan ke pemilihan. Bahkan, tak jarang tim sukses calon mengklaim dekat dengan menteri.
“Suasana pemilihan rektor sudah seperti Pilkada. Kalau ada masalah laporkan. Pilihan rektor untuk perguruan tinggi harus lebih baik sehingga meningkatkan daya saing Indonesia,” tutupnya. ***Nin