Semarang.Mediatajam.Com-Pemilukada Serentak jilid ke tiga akan di helat pada 27 juni 2018 mendatang namun di berbagai daerah seperti di Jawa Barat dan Jawa Timur dan provinsi lain sudah ada kejelasan siapa memilih siapa, partai politik sudah terang terangan berani mengusung bakal calonya masing masing sehingga ada kesempatan bagi masyarakat untuk memilih pemimpin lima tahun mendatang, namun lain hal apa yang terjadi di Jawa Tengah hingga saat ini cenderung sepi tidak ada grengsengnya sama sekali.
“Jadi menurut saya Jawa Tengah Ini agak mengherankaan dan menghanyutkan bahwa suasana pra jelang Pilgub ini ndak ada grengsengnya padahal di tingkat provinsi lain, grengsengnya itu sudah terasa lo ,jangan sampai ada perumpaman beli kucing dalam karung ini terjadi .”Ujar pengamat Politik UNDIP Semarang Nur Hidayat Sardini usai acara dialog bersama Parlemen Jawa Tengah yang di siarkan langsung MNC trijaya radio Semarang Kamis ( 30/11/17).
Menurut Hidayat,bahwa samapai saat ini ia sudah mengamati persiapan pemilukada di berbagai daerah seperti di Papua,Sulawesi, Jawa Barat dan Jawa Timur misalnya menurutnya sudah terasa sekali ,namun apa yang terjadi di Jateng ini kata dia sangat merisaukan .
“dengan tenangnya begini menurut saya justru merisaukan karena apa,pemilu ini kan melibatkan,mendelevrasi kepada pemilih, pemilih ini kan hanya menerima umpanan dari tendangan yang di lakukan oleh partai politik jadi ini ada problem besar kita tentang pengedukasian terhadap masyarakat ,siapa yang harus bertanggung jawab menurut saya adalah patai politik karena partai politiklah yang memiliki peran sangat penting karena dia memiliki peran sebagai pengusung calon yang akan di promosikan.”ujarnya.
Lebih lanjut Hidayat mengkritisi kebijakan Partai politik dalam hal ini ialah partai pemenang yang seakan- akan mengulur –ulur waktu dan disayangkan jika rekomandasi nanti keluar di detik detik terahir sehingga menunda terhadap pendidikan dalam megedukasi masyarakat yang perlu waktu untuk cepat menilai siapa yang bakal di pilihnya .
Di tempat yang sama Anggota Komisi A DPRD Prov Jateng Bambang Haryanto yang juga dari Fraksi PDI-P itu mengatakan, bakwa seakan akan partai pemenang pemilu itu mengulur-ulur waktu itu tidaklah benar namun kata dia itu adalah bagian dari strategi dari mesin partai saja .
“Jadi tidaklah benar jika kita di katakan seolah-olah menyandera paratai politik , asumsi saja itu , kita tidak punya niatan untuk menyandera namun bagaimanapun juga yang namanya Pilkada itukan partai punya srategi masing masing “ tandas Bambang .**(Tomo)