SEMARANG ,Mediatajam.Com _. Keputusan Presiden Amerika serikat, Donal Trump yang menyebut Kota Yerusalem sebagai ibukota Israel mendapat protes dari berbagai negara termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain bertentangan dengan setidaknya sembilan resolusi PBB yang sudah dikeluarkan terkait sengketa perebutan Yerusalem yang melibatkan Israel dan Palestina, keputusan tersebut dipastikan akan menimbulkan ketegangan baru.
Kekhawatiran utama yang muncul adalah keputusan itu akan memicu terjadinya instabilitas di kawasan Timur Tengah. Bahkan tidak hanya itu, kini protes muncul dan terus meluas di berbagai belahan dunia, sehingga perdamanain dunia semakin terancam.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Fraksi PPP MPR-RI H Arwani Thomafi dalam kegiatan silaturahmi ulama dan sosialisasi 4 Pilar MPR dengan tokoh masyarakat di Pondok Pesantren Syaroful Millah Pedurungan Kota Semarang Senin (11/12/2017)
Menurut Arwani Thomafi keputusan Presiden Trump ini dipastikan akan bakal mengganggu proses perdamaian antara Israel dan Palestina, yang sedang terhenti saat ini.
Hal ini sangat disayangkan, mengingat jalan panjang ke arah perdamaian sudah diupayakan dan Amerika Serikat sendiri telah tujuh dekade membuat kebijakan yang sama tentang Israel dan palestina, tiba-tiba diubah secara sepihak. Dalam hitungan jam keputusan ini telah menimbulkan aksi protes dan terjadinya kekerasan baru di wilayah Palsetina.
Menyikapi ketegangan dan pecahnya kekerasan akibat sikap Amerika tersebut, dalam pandangan Arwani akan semakin meningkat eskalasinya apabila tidak segera diambil sikap tegas.
Sejauh ini, sikap Pemerintah Indonesia melalui Presiden Jokowi sudah cukup tepat karena mengecam keras pengakuan sepihak Amerika tersebut dan menegaskan tetap mendukung kemerdekaan Palestina.
Dengan sikap tersebut, menunjukkan konsistensi kebijakan politik luar negeri yang mendukung Palestina. Hal ini sejalan dengan amanat kontitusi khususnya pembukaan UUD NRI Tahun 1945 yang menentang segala bentuk penjajahan di dunia dan harus dihapuskan.
Selanjutnya, upaya untuk menekan Amerika agar memncabut kembali keputusan terkait pengakuan sepihak terhadap Yeruslem sebagai ibu kota Israel harus dilakukan secara lebih tegas dan massif.
Kalangan umat Islam Indonesia, khususnya juga harus menyatukan langkah untuk mendukung langkah Pemerintah dalam mengupayakan solusi bagi kemerdekaan Palestina. Kita semua harus mendorong Pemerintah mengambil inisitif untuk menggalang sikap dan dukungan baik melalui OKI (Organisasi Konrefensi Islam) maupun PBB agar dapat mencegah dampak buruk dan munculnya kekerasan. Selain itu, yang penting dilakukan adalah mewujudkan kemerdekaan dan hak-hak rakyat Palestina atas wilayah Yeruslem Timur. “Tandasnya
Kegiatan sosialisasi 4 Pilar MPR yang dihadiri oleh KH Syarofudin Husen ,KH Qodirun Nur dan Sekretaris DPW PPP Jawa Tengah Abdul Syukur ditutup dengan doa bersama. **Hasan Yahya