Tajam News

Ponpes Alhamidiyah Lasem Wisuda Ratusan Santri Khotmil Qur’an

REMBANG,Mediatajam.com _ Peran pendidikan keagamaan di Pondok Pesantren sudah barang tentu dapat memperkuat dan membentengi pancasila sebagai dasar negara dan membentengi manusia dari penyakit masyarakat ini tentunya sudah menjadi komitmen penyelenggara.

Hal tersebut disampaikan Dewan Pembina Yayasan Al-Hamidiyah Islamic Center H Muhamad Arwani Thomafi usai pelaksanaan wisuda tahtimul Al-Quran 30 Juz dan tahtimul Al-Quran juz 30 kepada ratusan santriwan dan satriwati pada rangkaian acara haul KH Achmad Thoifur dan sejumlah masayekh di halaman Pondok Pesantren Alhamidyah Lasem Selasa (21 /November 2017) siang.

“Kami mendukung penuh pengembangan pengembangan pendidikan keagamaan di lingkup pesantren .Selama ini peran pesantren dengan pendidikan keagamaannya sudah barang tentu kut memperkuat serta membentengi Pancasila . Ini tentunya sudah menjadi komitmen penyelenggaraan pendidikan keagamaan di pesantren ”terang Arwani Thomafi yang juga Ketua Fraksi PPP DPR RI.
Lebih lanjut kata Gus Aang sapaan akrab Arwani Thomafi menjelaskan pendidikan merupakan hal penting untuk membentengi manusia dari berbagai penyakit masyarakat. Pendidikan adalah benteng terbaik dari segala tantangan, termasuk dalam hal ini pendidikan keagamaan yang menjadi fokus di pesantren,” tandasnya.

Sementara itu pengasuh Ponpes Al-Hamidiyah, Lutfi Thomafi mengatakan wisuda ratusan santri ini merupakan agenda rutin Pondok Pesantren Alhamidiyah dalam menyelingi rangkaian haul KH Achmad Thoifur Lasem. Mereka yang diwisuda merupakan santri yang sudah dinyatakan lolos dalam tahapan ujian
Selain haul dan wisuda khotmil Al-Quran, kata ia agenda yang juga dibarengkan adalah peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Agenda kemarin juga melibatkan ribuan alumni yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
“Pesantren memang memiliki target, siapa pun yang nyntri di sini harus lulus baca Al-Qur’an, baik hafal 30 juz maupun juz 30. Lulus dan menjalani wisuda tahtimul Al-Qur’an merupakan standar minimal yang ditetapkan pesantren. Tidak bisa lulus, kalau tidak diwisuda Al-Qur’an,” terang Lutfi.
Ia menjelaskan, tidak ada metode khusus untuk membuat santri hafal 30 jus atau juz 30. Yang terpenting adalah santri menjalani sorogan secara telaten setiap hari paling tidak satu lembar Al-Qur’an kepada pengasuh.”pungkasnya. **Hasan Yahya