REMBANG,mediatajam.com -Penjabat sementara Bupati Rembang Imam Maskur, Rabu (7/10) memantau pembelajaran tatap muka (PTM) di SMPN 1 Kragan, yang telah menggelar simulasi selama tiga hari dengan melibatkan 64 orang siswa.
Pada kunjungannya tersebut, Imam Maskur meminta pihak sekolah untuk sebisa mungkin meminimalisir resiko penyebaran COVID-19 di ruang kelas. Salah satu caranya, dengan memastikan tiap siswa duduk di kursi yang sama.
Tak hanya itu, siswa juga diimbau untuk tidak lupa membawa lengkap alat-alat tulis dan buku, sehingga tidak perlu meminjam barang milik siswa lainnya.
“Tempat duduk siswa A tidak boleh digantikan duduk siswa B, sampai pandemi belum berakhir. Termasuk siswa tidak boleh saling pinjam buku, pulpen, tip ex dan sebagainya. Karena khawatirnya jika buku yang sudah dipegang, kemudian dia membawa virus dipinjam temannya otomatis rawan tertular, ” kata Pjs Bupati.
Kepala Sekolah SMPN 1 Kragan, Dahlan Slamet, menerangkan siswa yang mengikuti PTM adalah sebanyak 64 dari total 284 siswa kelas VII A dan VII B. Adapun sistem jam masuk dibuat 2 gelombang. Gelombang 1 masuk pukul 07.00 sampai 09.40 WIB, sementara gelombang ke 2 pukul 10.30 sampai 13.10 WIB.
Mengenai teknis pembagian ruangan, pihak SMPN 1 Kragan menyiapkan maksimal 16 tempat duduk di tiap ruang kelas. Karena mempertimbangkan resiko, pihak sekolah juga melarang siswa naik kendaraan umum saat berangkat dan pulang sekolah, melainkan diantar orang tua siswa.
“Ada 7 siswa yang tidak bisa ikut hari ini, karena orang tuanya tidak bisa mengantar. Mungkin ada kerjaan, kan mayoritas orang tuanya juga nelayan, kelas VII A ada 3 dan Kelas VII B 4 siswa, mereka ini tetap mengikuti pembelajaran tapi daring, ” terangnya.
Selama tiga hari simulasi pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah, Pemkab Rembang belum menemukan kendala yang berarti.(San)