SEMARANG (MEDIATAJAM) – Pasca menjalani perawatan di Singapura selama kurang lebih 3 bulan, mantan Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Kompol Aditia Mulya Ramdhani yang menjadi korban pengeroyokan massa perguruan silat di Sidoharjo, Wonogiri, Mei lalu, akhirnya pulang ke Semarang pada Selasa (17/9/2019).
Namun, kondisi Aditia masih dalam observasi tim Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polri dan belum menunjukkan perubahan yang signifikan.
Menurut Kabid Humas Polda Jateng Kombes Agus Triatmadja, meskipun sudah sadar tapi sebenarnya kondisinya belum 100 persen sadar.
“Sudah sadar bisa bergerak namun untuk berkomunikasi belum bisa , masih menggunakan bahasa Isyarat”, terang Kabid Humas pada wartawan Sabtu siang (21/09/19) di Mapolda Jateng.
Agus menambahkan, untuk sementara ini karena pertimbangan berbagai hal Kompol.Aditia Mulya kembali ke Seamarang untuk rawat jalan disini, mohon doanya semua masyarakat supaya Aditia Mulya bisa kembali pulih.
“Kami keluarga besar polri semaksimal mungkin berusaha untuk kesembuhan saudara kami ini, tentunya jasa besar dia yang harus terluka cukup parah karena menjalankan tugas patut kita apresiasi”, tambah Agus.

“Pak Kapolri juga langsung mengeluarkan Keputusan Kapolri untuk Aditya Mulya dengan memberikan penghargaan kepada anggota Polri berupa kenaikan pangkat menjadi Kompol karena keberaniannya dalam menjalankan tugas,”pungkas Kabid Humas.
Untuk diketahui , Kompol Aditia menjalani perawatan di RS Singapore General Hospital seusai menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok anggota perguruan silat di Sudimoro, Sidoharjo, Wonogiri, Rabu (8/5/2019) malam. Saat itu, ia tengah berusaha menghalau kelompok massa itu agar tidak bentrok dengan perguruan silat lainnya.
Namun, ia justru diserang kelompok massa itu karena dikira anggota kelompok lawan. Akibatnya, ia terluka parah hingga koma dan sempat dirawat di RS dr. Oen Solo Baru sebelum akhirnya diterbangkan ke Singapura dan kini kembali menjalani rawat jalan di Indonesia.**SEFRIN