Tajam News

Sejak 2008 , KPH Mantingan Rutin Lakukan Persemaian Stek Pucuk Tectona Grandis

Rembang ,mediatajam.com – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH ) Mantingan kembali melakukan persemaian stek pucuk tanaman jati unggul ( Tecona Grandis ) di Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kebon Desa Mantingan Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang Selasa (19/01/21).

Persemaian variates tanaman jati unggul perhutani 11000 dan perhutani 21000 plances di lahan 0,2 hektar dilakukan saat musim panen di BKPH Kebon tersebut sudah rutin dilakukan sejak tahun 2008 hingga sekarang.

Asisten Perhutani (Asper) BKPH Kebon Heri Juli Prihartani mengatakan kebun pangkas di lokasinya bisa menghasilkan sekitar 220.000 per sekali panen.

“Stek pucuk adalah metode perbanyakan vegetatif  secara konvensional  yang dimiliki oleh Perhutani KPH Mantingan yang berlokasi di Desa Mantingan Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang.
Pada bulan Januari 2021 ini kami sudab mulai memanen untuk persiapan pembibitan dan disemaikan.
Stek pucuk bisa 3-5 kali pemanenan stek untuk persediaan persemaian setiap tahunya mencapai 220 ribu plances jati ”terang dia.

Heri menjelaskan adapun metodenya persemaian terlebib dahulu menumbuhkan tunas-tunas axilar pada media  persemaian sampai berakar sebelum dipindahkan ke lapangan.
Keberhasilan stek pucuk tergantung pada beberapa faktor  dalam  dan luar.
Yang termasuk faktor dalam  diantaranya  adalah tingkat  ketuaan donor  stek,  kondisi fisiologi stek, waktu pengumpulan stek.
Sedangkan yang termasuk faktor luar antara lain adalah  media perakaran,  suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan  hormon pengatur tumbuh.”jelasnya

Lebih lanjut kata Her untuk proses pembuatan stek pucuk yang perlu diperhatikan sebelum memilih dan menyiapkan bahan tanaman untuk stek adalah .
Bahan stek berupa pucuk berumur 2-3 minggu dengan memiliki ciri-ciri batang masih berbulu, agak silindris, warna hijau cerah, memiliki tiga pasang daun, panjang antara 5-7 cm.
berikutnya memilih pucuk yang tumbuh tegak ke atas (tunas orthotroph), hindari tunas yang tumbuh menyamping. Setelah pucuk diambil, tiap helai daun dipotong dan disisakan 1/3 nya.

Selanjutnya Pangkal stek pucuk dipotong miring dengan pisau tajam (cutter). Pangkal setek dicelupkan dalam larutan Indole Butyric Acid (IBA) selama 5-10 menit. Konsentrasi IBA yang dipakai adalah 0,02 gr IBA yang dilarutkan dalam sekitar 2 sendok NaOH atau alkohol kemudian dicampur air menjadi 1 liter. Untuk menanam stek maka perlu disiapkan media yang berupa campuran pasir, kompos dan tanah lapisan atas dengan perbandingan 2:3:1, yang dimasukkan ke dalam polibag berukuran 10×15 cm.

Polibag sebaiknya bening (tembus pandang) agar dapat diketahui jika akar telah tumbuh. Kemudian, polibag ditata di dalam bedeng berupa tanah rata yang tidak tergenang air jika bibit disiram. Bedeng semai sebaiknya berada pada area yang ternaungi (di bawah tegakan atau paranet/shading net).
Agar pangkal stek tidak terluka ketika ditanam maka media dalam polibag dilubangi terlebih dahulu dengan menggunakan ranting. Stek yang telah dicelupkan dalam larutan IBA ditanam pada lubang tesebut. Langkah berikutnya, media disiram dengan air. Bedeng setek ditutupi sungkup plastik dengan ketinggian sungkup ½ m.
Perhatikan juga kondisi lingkungan.” Kondisi lingkungan yang baik untuk perakaran stek jati adalah : kelembaban di atas 80% dan suhu berkisar antara 24-320 C.
Sedangkan selama pemeliharaan, penyiraman dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Jika terjadi gejala adanya serangan jamur, semprot stek dengan fungisida (racun pembasmi jamur). Sebelum ditanam di lapangan, stek harus secara bertahap dibiasakan untuk hidup di lingkungan kering dan terbuka yang berbeda dengan kondisi di sungkup.

Nantinya stek yang berakar dipisahkan dan dikumpulkan dalam satu bedeng tersendiri. Bedeng ini masih beradapada area ternaungi. Stek yang belum berakar juga dikumpulkan dalam bedeng  lainnya untuk dilanjutkan proses perakarannya. Stek yang berakar dibiarkan beradaptasi pada bedeng yang baru dengan sungkup tertutup selama 3 hari. Sungkup dibuka secara bertahap diawali dengan dibuka 10 cm.

Setiap hari sungkup dibuka lebih lebar + 10 cm, terus menerus hingga pada umur 2 minggu sungkup telah terbuka penuh., biarkan bibit stek lanjutnya bibit hasil biakan stek ini dipindah ke area terbuka hingga siap tanam. karena kawasan hutan di KPH Mantingan  ini adalah hutan Produksi jati maka cukup untuk
Cuma ada beberapa kelebihan dan kekurangannya,” ungkap dia,

“Dalam stek pucuk ini yaitu tanaman yang di perbanyak memiliki karakteristik yang sama dengan induknya, juga peluang hidup yang lebih besar walaupun pertumbuhan akar terlambat. Sedangkan kekurangan dari stek pucuk ini yaitu kondisi media tanam dan peralatan yang digunakan harus dalam keadaan yang steril dan bersih. Polybag yang sudah di gunakan dalam sek pucuk ini tidak dapat di gunakan lagi karena kondisi media tanam yang sudah tidak steril.”pungkasnya.(San)