Tajam News

DPRD Jateng Dorong Percepatan Raperda Moratorium Air Tanah

Semarang-Mediatajam.com-Ketua DPRD Jateng Rukma Setya Budi menyampaikan ,Bahwa Ia sangat prihatin atas mulai banyaknya penurunan permukaan tanah di semarang yang di sebabkan masih banyaknya  pengeboran air dari tanah .untuk itu Ia mendorong masyarakat Semarang  untuk menggunakan air dari PDAM  kalaupun masih ada yang menggunakan air dari sumur bor itu merupakan pilihan terahir  bilamana PDAM tidak bisa mensuplai atau mungkin PDAM belum bisa menjangkaunya .

“Meskipun itu pilihan terahir inipun bukan sekedar pilihan, tetap ada kewajiban kalau memang ada  pengambilan air dari tanah tentunya ada juga sumur resapan dalam yang di buat di situ sehingga pengambilan air itu akan otomatis di kembalikan lagi oleh sumur resapan dalam .”papar  Rukma dalam acara dialog bersama parlemen Jawa Tengah yang di siarkan langsung Radio Trijaya FM di semarang Jum,at(24/11/17).

Untuk itu lanjut Rukma,DPRD Jawa Tengah saat ini sudah menginisiasi raperda terkait Moratarium pengeboran Air Tanah yang di harapkan ahir bulan Desember  2017 tahun ini bisa segera di undangkan mengingat ketersedian air bersih ini merupakan menyangkut hajat hidup orang banyak.

“Kami optimis raperda ini bisa di selesaikan pada ahir tahun ini ,sehingga jika  kita mau bertindak itu jelas dan jika terjadi permasalahan ada payung hukumnya kemudian nanti langsung di tindaklanjuti dengan pergub ,sehingga kebutuhan rakyan akan air yang berkualitas,jernih yang bisa diminum,sehat,mudah,murah bisa tercukupi .”tandasnya.

Senada dengan Ketua DPRD Jateng Rukma Setya Budi ,Kepala ESDM Jawa Tengah Teguh Dwi Paryono yang di wakili oleh Bambang juga mengatakan .bahwa pihaknya menyambut baik terkait Raperda Moratoriom pengeboran air tanah tersebut mengingat semarang saat ini kondisinya sudah sangat krusial .

“ Jadi begitu nanti perda di undangkan nanti kami dari ESDM langsung menyusun pergubnya ,kalau di perda semua aturanya itu paling lama kan dua tahun saya ndak mau lama-lama kalau bisa Januari 2018 langsung jadi Insya Allah paling lama dua bulan sudah selesai pergubnya “Ujar Bambang.

ESDM Jawa Tengah saat ini lanjut Bambang,sudah memetakan semua wilayah kota Semarang yang mengalami penurunan tanahnya  mulai dari  wilayah barat dari bandara Ahmad Yani sampai Madukoro kata dia amblesnya sudahmencapai  4 centi pertahun,tanahmas 8 sampai 10 centi pertahun,kemudian di pelabuhan sekitar 20 sampai 25 centi pertahun dan terboyo sama Lik itu lebih tiggi lagi sampai batasnya di Jl.raya Semarang Demak KM 15.

Lebih lanjut di jelaskan Bambang,bahwa semarang ini termasuk cekungan air tanah semarang Demak,kata dia , pihaknya juga sudah memetakan peta zona konserfasi .“jadi di dalam CAT Semarang Demak itu ada tiga zona konserfasi yaitu zona merah,kuning dan biru ,artinya kalau zona merah itu adalah zona rusak ,kuning adalah kritis,kemudian biru itu adalah aman. Dan selain Kota Semarang yang perlu di sikapi bersama adalah kota Pekalongan Dan tegal karena di sana juga sudah terjadi Rob dan terjadi intrusi air laut  .”ungkapnya .

Sementara Itu di tempat yang sama Direktur PDAM Kota Semarang Etty Laksmiwati mengatakan,bahwa saat ini pihaknya baru bisa menjangkau 62 persen dari total seluruh penduduk Kota Semarang dan itu kata dia masih terbatas pada pusat kota dan sekitarnya yang di daerah pinggiran belum bisa menjangkau .hal itu di karenakan keterbatasan sumber air baku yang bisa di manfaatkan.

“saat ini kita baru bisa memanfaatkan suplai air dari sungai kali garang kita sudah bisa mengambil dengan kapasitas 1100 liter perdetik jadi sumber utama kami dari air sungai kali garang  ,ini yang di manfaatkan untuk semarang bagian tengah,sebagian Utara ,sebagian selatan dan sebagian barat .sedangkan sumber lain kami ada mata air dari gunung ungaran dan  beberapa air bawah tanah tapi di pegunungan inilah yang selama ini menjadi suplai PDAM Semarang.”Beber Etty.

Meski demikian Etty mengakui pihaknya belum bisa menjagkau semua masyarakat Semarang untuk menggunakan Air dari PDAM dikarenakan keterbatasan Air baku .untuk itu kedepan pihaknya sudah mempunyai program. dengan hanya 62 persen  kata dia PDAM tidak akan tinggal diam  bersama pemerintah kota Semarang Ia akan mebangun instalasi air di Waduk Jatibarang .

“Perlu di ketahui dengan di bangunya instalasi air di waduk jatibarang kami nantinya bisa menggunakan  1000 liter perdetik untuk di olah menjadi air minum dan di gunakan untuk melayani masyarakat yang belum terjangakau “Imbuhnya.**Tomo