Jakarta, mediatajam.com – Akuisisi Twitter beberapa waktu lalu sempat heboh dibicarakan dengan beragam raksasa teknologi, seperti Google hingga Disney ingin meminangnya. Namun, nyatanya hingga kini Twitter masih belum dijual Apa sebenarnya membuat Twitter hingga saat ini belum juga dijual? Berikut beberapa kemungkinan Twitter gagal terjual yang dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (21/10/2016).
Peminat Berguguran
Ya, ini yang membuat jejaring sosial berlambang burung ini belum berhasil dijual hingga saat ini yakni tidak ada pembeli. Google, salah satu raksasa teknologi yang tertarik mengambil alih Twitter ini mundur dalam penawaran. Bahkan Disney pada saat yang sama juga dilaporkan mundur. Lantaran hal ini, saham Twitter pun anjlok.
Harga Mahal
Salah satu alasan yang membuat Twitter gagal terjual adalah harga yang terlalu tinggi. Twitter dinilai menawarkan harga yang cukup tinggi, diperkirakan harga yang di tag Twitter itu sebesar USD30 miliar atau Rp391 triliun.
Investor Perusahaan Potensi Peminang Ragu
Tak hanya soal harga, ternyata alasan beberapa perusahaan seperti Salesforce dan Disney mundur dari penawaran Twitter karena investor perusahaan mereka ragu akan rencana akuisisi.
Reputasi Buruk
Belum lama ini terkuak alasan di balik mundurnya Salesforce dan Disney mundur dari penawaran. Menurut laporan, dua perusahaan itu mundur lantaran reputasi Twitter sebagai surga bagi Troll, orang yang mengirim pesan di internet dengan tujuan membangkitkan kemarahan pengguna lain. Bagi Disney, hal ini ditakutkan akan berdampak pada reputasi Disney nanti.
Tak Sesuai dengan Kebutuhan dari Pembeli
Saat Google dan Disney mundur dari penawaran, Salesforce menjadi penawar terakhir yang disebut-sebut masih menaruh minat pada Twitter sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi. Alasan di balik perginya Salesforce mungkin karena usaha yang dimiliki Twitter kurang pas dengan kebutuhan Salesforce. Nyatanya, bukan mengakuisisi Twitter, Saleforce justru memilih meminang Krux.
Budaya Perusahaan
Selain harga, budaya perusahaan sepertinya juga menjadi salah satu hal yang memupuskan niat Salesforce untuk meminang Twitter. Hal ini dikatakan CEO Salesforce dalam sebuah wawancara. “Dalam hal ini kami telah berjalan pergi. (Penawaran) itu tidak pas untuk kami,” kata Benioff Financial Times dalam sebuah wawancara, mengatakan ada banyak alasan salah satunya harga dan budaya perusahaan.
Kurang Inovasi
Mungkin hal ini menjadi salah satu alasan tidak adanya penjualan. Twitter memang tumbuh pesat selama bertahun-tahun setelah didirikan pada 2006. Tetapi perusahaan berlogo burung ini diganggu oleh gejolak manajemen sejak hari-hari awal dan telah lama dikritik karena kurangnya inovasi produk bahkan kurangnya pertumbuhan pengguna.**As