Tajam News

Warga Cebolok RW.01 Gajah Raya Keluhkan Hujan Sebentar Langsung Banjir

Semarang,mediatajam.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang pada Minggu malam dan Senin malam membuat jalan raya Gajah tepatnya depan kampung Cebolok 2 dan Cebolok 3 menjadi banjir. Ketinggian air mencapai 50-60 cm dan air masuk ke perkampungan warga.

Meski hujan hanya selama satu jam namun karena intensitasnya cukup deras keadaan seperti itu menurut warga sekitar kerap terjadi dan sekrang menjadi mudah banjir.

Muh.Chaerul Arifin ketua RT.02 RW.01 Kel.Sambirejo mengungkapkan, selama dua hari ini warganya cemas karena begitu hujan pasti langsung air masuk ke jalan kampung dan rumah warga.

“Ini sepertinya kok air tidak bisa cepat pergi dari wilayah kami, tentu ada drainase yang salah dan macet sehingga air tidak lancar. Mohon pihak terkait segera memikirkan ini karena sangat tidak nyaman apalagi ini mulai musim penghujan,” katanya Senin malam (27/09/21).

Senada dengan Arifin, Ketua Cebolok RT.03 RW.01 Gunawan mengaku kaget saat hujan deras pada Minggu malam itu, jalan kampungnya langsung tergenang 30 cm dan sebagian besar rumah warganya kebanjiran.

“Hari Minggu malam hujan sekitar satu sejam air sungai depan langsung meluap masuk ke kampung kita, warga kami sangat tidak menduga keadaan sekarang separah ini.Beberapa warga saya langsung angkat2 kasur dan barang2 penting akibat ketinggian air terus naik,” ungkap Gunawan.

Ia meminta pihak Pemerintah Kota segera membenahi drainase di sepanjang jalan Gajah karena ketinggian sungai dan jalan sejajar sehingga begitu hujan air langsung meluap kejalan.

Sementara itu M.Nur Eko Subiyanto Ketua RW.01 Kelurahan Sambirejo menyampaikan jika kondisi banjir diwilayahnya belakanga ini memang kerap terjadi dan memang hujan sedikit saja air pasti masuk ke kampung.

“Kalo saya lihat memang sungai di jalan Gajah itu posisinya sejajar dengan jalan dan tidak ada taludnya jadi air langsung ke jalan, yang kedua wilayah resapan air di Sambirejo ini berkurang salah satunya dengan dibangunnya sebuah perumahan Mutiara Arteri diwilayah RW.01.

Sebelumnya daerah situ merupakan sawah dan rawa dan air bisa masuk kesitu sekarang sudah di urug tinggi untuk dibangun perumahan otomatis air pindah ke kampung-kampung kami yang lebih rendah,” ungkapnya.

Ia meminta kepada Pemerintah Kota Semarang segera mencari solusi keadaan ini agar wilayahnya terhindar dari banjir. Eko menegaskan banyak warganya yang mengeluh dengan kondisi sekarang, karena hujan sebentar saja pasti air masuk ke kampung dan akses keluar terhambat karena jalan depan kampung banjir.

Terpisah Lurah Sambirejo Akbar Ali Nurdin saat dihubungi lewat telpon menyampaikan, jika sebenarnya pihak Kota Semarang memikirkan itu dan sudah berusaha mencari solusi untuk permasalahan banjir di depan jalan Gajah diantaranya dengan memaksimalkan Pompa Kandang Kebo.

“Sementara memang dengan menggunakan pompa untuk mengurangi air di jalan gajah, kemarin pihak PU sudah berupaya memangkas lamanya proses air masuk ke pompa Kandang Kebo karena banyaknya sekat dan kecilnya akses dan kemarin yang dilakukan peninggian jalan hanya sepanjang 100 meter tepatnya di depan Cebolok 1 ke arah Utara.Semoga nantinya segera terealisasi peninggian jalan di sepanjang jalan Gajah,” kata Akbar Selasa (28/09/21).

Lurah Akbar menjelaskan, sebenarnya dari dinas terkait dan Pemerintah Kota Semarang sudah menganggarkan untuk penyelesaian masalah banjir di jalan Gajah, namun karena masih terkendala dengan adanya massa Pandemi ini jadi sementara anggaran banyak terserap untuk penanganan Covid-19.

Ia berharap nantinya di wilayah Sambirejo ini ada semacam kolam retensi untuk menampung debit air berlebih diwilayah Kelurahan Sambirejo.

“Untuk menguranginya, mari masyarakat diwilayah Sambirejo untuk tidak membuang sampah ke sungai atau saluran , karena salah satu kendala pompa Kandang Kebo macet karena screen sering tersumbat sampah yang ikut terbawa air,” pungkas lurah Sambirejo.**Frin