Pati, Mediatajam.Com – Sejumlah pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menerima bantuan dana pendidikan melalui Program Indonesia Pintar (PIP) dengan nilai bantuan masing-masing siswa bervariasi.
Besarnya bantuan yang diterima untuk pelajar SD Rp.450 ribu, SMP menerima Rp.750 ribu, SMA/SMK sederajat menerima Rp.1 juta. Uang tunai ditransfer langsung ke rekening pelajar yang telah dikoordinasikan oleh pihak sekolah masing-masing.
Dalam giat penyerahan bantuan pendidikan PIP yang dilakukan anggota DPRD Kabupaten Pati Yeti Kristianti, SM,MM di sejumlah sekolah di wilayah Juwana Pati itu, diantaranta di SD 2 Kauman Juwana dihadiri orang tua penerima bantuan beserta anak didik. (01/08/2022)
Politisi partai Gerindra Kabupaten Pati mengungkapkan bantuan pemerintah yang merupakan program bentuk kerja sama yang berintegrasi basis data dengan Kmenterian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Sosial melalui PIP kini terus dilakukan pengawalan dalam proses percepatan pencairan bagi pelajar penerima.
Ia mengungkapkan pesan kepada seluruh pelajar di wilayah Kabupaten Pati penerima PIP agar dapat lebih bijak dalam penggunaan bantuan uang tunai tersebut. Tetap rajin dan semangat belajar dalam menggapai cita-cita, ungkap Yeti
“Dananya harus digunakan untuk kebutuhan pendidikan, terutama untuk peningkatan mutu pendidikan sehingga bisa menjadi generasi penerus yang bisa membanggakan bangsa dan negera nantinya,” ujarnya.
Yeti menjelaskan PIP merupakan bantuan berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah kepada anak dari keluarga kurang mampu yang masih duduk di bangku SD, SMP, SMA/SMK sederajat.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD 2 Kauman Juwana mengaku senang dengan adanya bantuan melalui PIP untuk 66 siswanya. Dana bantuan tersebut, kata dia, agar dapat digunakan untuk kepentingan sekolah sehingga lebih bermanfaat.
“Penyaluran beasiswa PIP dari pemerintah ini antara lain bertujuan untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar para peserta didik yang tidak mampu secara ekonomi,” katanya.**Didik