Demak, media tajam. Com- Ratusan guru honorer yang tergabung dalam Forum Honorer R2-R3 menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Demak,pada Kamis (23/1).
Para guru menuntut kesejahteraan serta menuntut pemerintah agar mengangkat mereka sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) penuh waktu.
para peserta juga menyampaikan minimnya gaji yang mereka dapatkan.banyak guru honorer yang menerima gaji di bawah standar,ada yang hanya Rp350.000 hingga Rp600.000 per bulan dikarenakan adanya dugaan potongan honorarium dari dana bosp yang mereka terima.
Dengan membawa berbagai spanduk Para peserta berharap pemerintah segera memberikan solusi atas persoalan mereka.
Perwakilan aksi ditemui oleh ketua dprd demak zayinul fata bersama beberapa anggota komisi untuk selanjutnya melakukan audiensi.
Zayin mengatakan akan melakukan komunikasi dengan Bupati Demak untuk mencarikan solusi terhadap aspirasi yang mereka sampaikan.
“Kami akan mengkaji ulang kebutuhan anggaran agar tidak ada guru yang dikorbankan.tentang mekanisme PPPK dari Kementerian PAN-RB kita akan upayakan agar selaras dengan pemerintah daerah,”
ujar Zayin.
Sementara itu terkait dugaan potongan honor GTT dari dana BOSP zayin mendorong pembentukan Panitia Khusus (Pansus) komisi komisi untuk menyelidiki laporan tersebut.
Setelah ditemui anggota dprd demak peserta unjuk rasa mengucapkan terima kasih kepada anggota dprd yang telah menerima mereka untuk beraudiensi mendapatkan jawaban.
” Tadi diterima oleh pak ketua dpr dan komisi komisi,Sudah ada titik terang terkait penggajian yang akan diupayakan untuk sesuai umr,kita menerima paruh waktu dulu sesuai regulasi yang ada ” kata agus suprayitno salah satu perwakilan yang ikut audiensi. **Teguh