MEDIATAJAM.COM,KENDAL– Kuliah di Negeri Taiwan, Larasati 26 tahun.warga Tanjungsari, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, mengalami Pecah pembuluh darah.
Saat ini, keluarganya butuh perhatian khusus dari pemerintah daerah dan lapisan masyarakat pasca-operasi.
Menurut Yuliatika, kakak kadung, adiknya Larasati pernah mengenyam pendidikan di SMA Unggulan Pondok Modern Selamat di 2016 ,sekalian Mondok. Usai dirumah dirinya berkeinginan kuliah di luar negeri negara Taiwan, program bea siswa katanya, manimal awal biaya proses membayar biaya kisaran 30jt.
Modal keyakinan kuat dan restu dari keluarga, dirinya proses,kemudian yang memberangkatkan bapak Khusnul warga Desa Anggas Wangi Kabupaten Grobogan.diketahui informasi yang diterima warga Grobogan memberangkatkan Mahasiswi dan mahasiswi program dari Yayasan Putra Kasih Bangsa pada 2019/2020 yang berpusat di malang, yang bekerja sama dengan Universitas Kao Yuan, yang beralamat Nomor 1821, Zhongshan Rd, Luzhu District, Kaohsiung City, 82146.
Menyambung persoalan gejala sakit, Larasati divonis pengidap penyakit pecah pembuluh darah dibagian kepala belakang ,sejak maret 2023 kemudian dilakukan operasi.
dari keterangan yang diterima oleh Yuliatika,kakak kandung Larasati mengatakan, Gejala awal yang di rasakan oleh Larasati yakni merasakan nyeri di kepala seperti pengen pecah, yang tak kunjung usai. Pada awalnya ia menyangka bahwa ini adalah siklus hormonal yang terjadi pada perempuan menjelang haid, namun selama berminggu-minggu tidak mengalami perubahan,Hingga akhirnya ia dilarikan ke klinik terdekat Kost dia kuliah.
Setelah menjalani konslutasi dan USG, hasilnya menunjukan adanya dugaan pecah pembuluh darah benjolan pada kepala belakang Larasati, sehingga ia harus merujuk ke E-DA Hospital Taiwan. Dan ketika dilarikan ke E-DA Hospital kondisi Larasati semakin memburuk,kemudian dilakukan penanganan operasi hingga 3 kali, dan membuahkan hasil dan dokter melakukan penanganan sangat bagus dan kini adik saya kondisinya semakin membaik.
Diketahui, Larasati masuk rumah sakit 4 maret 2023 hingga April dan kini bisa pulang terapi hingga 3 bulan proses penyembuhan, ujar Yuliatika kepada awak media, Minggu (16/4/2023)
Larasati diberangkatkan Kantor cabang di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah, yang beralamat di Desa Anggas Wangi, Godong, Grobogan. Kemudian adik saya di bimbing di Grobogan belajar disana hingga terbang dibawa kantor pusat di Malang Jawa Timur, di jalan Buring Malang Nomor 3, Malang, bebernya.
Kepada awak media Yuliati pun mengungkapkan, saat ini dirinya dan keluarga sedang bingung untuk membiayai perawatan adiknya di rumah sakit. Karena belum ada kejelasan dari pihak yang memberangkatkan adiknya tersebut.
“Total biaya rumah sakit yang sudah dikeluarkan secara mandiri sebesar Rp 20.172.000, dan biaya perawat sebulan sebesar Rp 18 juta. Sedangkan biaya yang ditanggung pihak asuransi sebesar Rp 279.602.500,” ungkapnya.
Yuliati juga menyebut, rencana dirinya akan berangkat ke Taiwan untuk menemui dan menemani Larasati. Namun ia mengaku masih terbentur masalah biaya.
“Kalau untuk paspor Alhamdulillah sudah ada, tinggal biaya pengurusan visa sebesar Rp 3,8 juta, untuk garansi pembuatan rekening koran minimal sebesar Rp 75 juta, dan biaya tiket pulang-pergi sebesar Rp 15 juta,” ujarnya.
Sementara, Huda Pengurus LAZISNU Kendal, akan mengupayakan komunikasi dengan Bupati Kendal.
“Syukur-syukur ada langkah diplomatik, goverment to government jika Yuliatika ingin mendampingi adiknya Larasati di Taiwan, ya minimal pemerintah hadir,” ujar Huda yang Juga Menjabat Wakil Ketua PCNU Kendal.
Yuliatika juga mengadukan personal itu kepada Komisi X DPR RI, Mujib Rohmat, membidangi pendidikan.
“Harapan saya bisa berangkat ke Taiwan dan bertemu adik saya.mohon bantuan dan suportnya, serta doa agar adik saya bisa kembali pulih,” tukasnya.
Yuliati juga sudah menyampaikan permasalahan ini kepada Ketua PWI Kendal,Umar mengungkap akan mengupayakan solusi terkait permasalahan yang dialami Larasati.
“Meminta petunjuk kepada Bupati Kendal, agar permasalahan yang dialami ada solusi yang terbaik, karena Larasati di Taiwan Mencari Ilmu, dan diperlukan perhatian Khusus, harap Umar.(Syifak)