Jakarta, mediatajam.com- Siswa SMAN 48 Pinang Ranti, Jakarta Timur terpaksa belajar tanpa menggunakkan bantuan listrik sebagai alat penerangan. Sebagai pengganti listrik, mereka menggunakkan lilin di dalam kelas.
Pasalnya, listrik di sekolah mereka diputus oleh PLN. PLN memutus aliran listrik karena tunggakan pembayaran sejak bulan Juni 2016 dengan total Rp 118 juta.
“Banyak siswa yang mengeluhkan juga, banyak yang bertanya dikira libur. Kami berikan solusi yaitu belajar di ruang kelas dan menggunakan lilin karena di lantai 2 itu gelap meskipun siang hari,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMAN 48, M Munir kepada awak media, Selasa (22/11/2016).
Kondisi ini dikeluhkan para siswa termasuk Niza Maulida (17), siswi kelas XII. Penerangan yang kurang dan suhu udara panas membuat konsentrasi belajar menurun.
Sampai saat ini, Pihak Disdik belum dapat dimintai penjelasan soal hal ini. (Red_lea)